DEMI MIMPI, NERAKA PUN AKU TEMPATI

on Tuesday, May 27, 2014


DEMI MIMPI, NERAKA PUN AKU TEMPATI
Oleh Muhammad Burniat

Panti Asuhan adalah istana yang layak bagi anak-anak berstatus yatim piatu, juga−anak-anak yang tidak mampu. Istana yang menyimpan cahaya impian anak-anak yang tidak beruntung ini merupakan tumpuan akhir bagi kelangsungan hidup mereka. Masa depan yang suram, sedikit akan lebih bersinar. Bangunan harapan serta mimpi menghampiri kehidupan mereka. Seringkali orang-orang sekelilingku menawarkan solusi yang satu ini.
“Jika kamu mau sekolah, kamu masuk panti saja, Bur!”
“Ya,” Jawabku mengangguk. Sedikit menyembunyikan penolakan terhadap solusi mereka.
Aku heran, mengapa tempat ini kerap kali terpikir oleh mereka. Sementara mereka saja tak pernah merasakan tempat itu.
“Apakah memang inilah jalan takdirku?” tanyaku dalam hati.
 Lama-lama kata itu menancap dalam pikiranku. Semakin kuat melintas dalam benakku, semakin kuingin mengetahuinya. Rasa penasaran memuncak. “Aku rasa ada benarnya juga perkataan orang kampungku” ujarku dalam hati, jika melihat keadaan ekonomi keluargaku yang tidak bisa dibilang pas-pasan ini. Memang tak bisa dipungkiri, setiap hari makan nasi tanpa lauk pauk−kuah ala air garamlah yang menggenangi piringku. Jauh dari kenikmatan hidup. Sepotong ayam yang empuk bahkan tak pernah menghampiri piringku. Adanya, aku hanya bisa mencium aroma-aroma itu dari tetangga sebelah rumahku. Bangun dari tidur, aroma ayam gorenglah yang membuat terperanjat dari tempatnya. Memang tak bisa kurasakan nikmatnya secara nyata, tapi bau harum semerbak bumbu, yang bersatu dengan ayam, mampu membawa imajinasiku mencicipinya.

Aku dan Buku : Berpikir, Sejatinya Manusia Berakal

on Sunday, May 4, 2014


Aku dan Buku : Berpikir, Sejatinya Manusia Berakal

Saat mencari buku bacaan yang akan dijadikan sebagai tugas Bahasa Indonesia, aku menemukan kesulitan karena harus membaca buku diluar dari kebiasaanku yakni membaca buku akademis. Namun, aku berusaha memaksakan diri untuk membaca. Melalui proses berpikir yang panjang, akhirnya aku menjatuhkan pilihan kepada sebuah buku yang berjudul “ Filsafat Manusia; sebuah perbandingan islam dan barat.” Seperti biasa, apa yang telah pak Hernowo ajarkan kepada kami, mahasiswa/i STFI SADRA. Aku membaca riwayat penulis kemudian aku membaca setiap bab yang ditawarkan dalam buku tersebut. Buku filsafat manusia karya Dr. H. Undang Ahmad Kamaluddin ini mengangkat tentang jati diri manusia dalam perspektif islam dan barat. Dr. H. Undang Ahmad Kamaluddin adalah seorang ilmuwan muslim yang aktif dalam dunia islam. Riwayat pendidikan yang dijalani beliau fokus terhadap islam. Ini terlihat dari pendidikan S1 hingga S3-nya menduduki fakultas Ushuluddin. Saat ini, beliau sedang menjabat sebagai Ketua Pusat Desa Binaan sejak tahun 2000.

Menarik sekali pembahasannya jika dilihat dari pendahaluan yang disampaikan namun, saya tertarik mengambil kesamaan dari pembahasan buku ini.  Mataku berhenti sejenak dan melihat jelas sebuah bab yang berjudul “ Konsep Manusia dalam Al-quran dan Konsep Manusia dalam Perspektif Barat”. Aku mencari inti persamaan pembahasan dari dua pandangan tersebut hingga akhirnya aku menemukan sebuah misteri besar dalam diri manusia. Apakah persamaan keduanya ?

Recent Comments

followers

About Me