Lem Aibon Pengantar Kematian

on Wednesday, August 6, 2014
Lem Aibon Merajalela, Anak-Anak Jadi Korban



Lem Aibon yang akrab kita kenal sebagai alat perekat sepatu, tak selamanya digunakan pada tempatnya. Ternyata bau yang keluar dari perekat ini juga mampu memberikan sensasi berbeda, layaknya narkoba yang kita kenal. Walaupun berukuran kecil, berkemasan kaleng 25 ml, namun tak jarang anak-anak menjadikannya sebagai pemberi sensasi sesaat. Terkadang mereka menggunakannya secara bersama atau bahkan menikmatinya dengan seorang diri. Persisi seperti narkoba lainya. Jika kita keliling ke sebuah pasar, mungkin kita akan menemukan anak-anak yang memakai bahan ini. Banyak cara yang dilakukan oleh mereka, salah satunya dengan meletakkannya ke dalam kantong plastik. Menurut mereka, jika lem aibon di pindahkan ke dalam plastik, maka uap aibon tidak akan kemana-mana sehingga akan dengan mudah memberikan sensasi yang tinggi. Maka dari itu, kita akan melihat anak-anak yang memegang plastik, kemudian didekatkan pada hidungnya.

Bahan yang satu ini memang tidak dapat dipisahkan dari anak-anak karena mengingat barang murah ini dapat ditemukan dengan mudah. Hanya cukup dengan modal 10 ribu rupiah saja, anak-anak bisa merasakan sensi nikmatinya menghirup uap perekat yang satu ini. Banyak kita dapati anak-anak yang terjerat dalam kaleng aibon. Entah apa yang ada di benak anak-anak masa kini, kehadiran aibon mampu membuat mereka berubah dalam sejenak. Mereka dapat merasakan bagaimana nikmatnya sebuah aroma yang dihasilkan dari perekat itu. Semestinya para anak-anak tahu, apa bahaya yang ditimbulkan dari lem aibon. Zat yang terkandung dalam lem Aibon dan sejenisnya bukan hanya dapat memabukkan dan merusak sel-sel saraf otak penggunanya. Bahkan, jika digunakan dalam jangka waktu lama, dapat membuat penggunanya tidak normal dan sakit hingga kemudian meninggal dunia. Dalam lem Aibon terkandung zat Lysergic Acid Diethyilamideatau LSD. Zat tersebut sejenis zat hirup yang sangat mudah ditemui di produk lem perekat. Pengaruhnya sangat luar biasa bagi penggunanya.

Senyawa organik yang terdapat pada lem Aibon berupa gas dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kalangan anak-anak, mereka menyebutnya “ngelem”. Apa itu ngelem? Ngelem adalah menghirup uap lem, zat pelarut atau sejenisnya hingga merasakan sensi yang dihadirkan menuju level tertinggi, hingga lem, zat pelarut atau sejenisnya itu mengering. Sebenarnya yang dilakukan anak-anak itu adalah menghirup sensasi bau atau uap yang ada pada perekat tersebut, hingga membawa mereka menuju halusinasi, melayang-layang dan merasakan ketenangan. Biasanya sensasi yang dihadirkan bertahan kurang lebih 5 jam. Selama itu, bagi mereka yang ngelem akan terbawa ke dunia yang berbeda layaknya ketika mencicipi narkoba lainnya.
Mengapa itu bisa hal-hal di atas bisa terjadi? Menurut salah satu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang Gema Insania, “Ketika mengisap aromanya, zat kimia tersebut memengaruhi sistem saraf dan melumpuhkannya. Zat yang dihirup dalam lem Aibon menjadikan penggunanya merasa bahagia hingga aktivitas sang pengguna akhirnya berkurang lantaran halusinasi yang dialami. Efeknya dapat menjadi nikmat yang luar biasa, sangat tenang dan mendorong perasaan nyaman. Sering kali ada perubahan pada persepsi, pada penglihatan, suara, penciuman, perasaan, dan tempat,”tuturnya

Zat yang satu ini juga mengandung bahan-bahan kimia yang bertindak depresan. Depresan memperlambat sistem saraf pusat, mempengaruhi koordinasi gerakan anggota tubuh, dan konsentrasi pikiran. Selain itu, ngelem juga bisa mengakibatkan kerusakan fisik dan mental yang tidak bisa disembuhkan.

Lem Aibon kini merusak generasi-generasi sejak dini melalu aroma yang dihadirkannya. Hingga bahkan mengantarkan seseorang pada kematian. Ada sebuah kasus terbaru yang dapat kita jadikan sebuah pelajaran bahwa kehadiran lem aibon merupakan musibah besar bagi anak-anak yang tak kita perhatiakan. Pi, seorang bocah yang berumur 12 tahun ditemukan tewas setelah menghirup aibon. Bocah kelas 5 SDN 13 ini dinyatakan  mengalami over dosis karena lem ‘Aibon”  setelah hasil visum yang dilakukan Polres Basel di RSUD Basel. Kasus ini terjadi di daerah Bangka Belitung, namun permasalahan ngelem Aibon telah menjalar di setiap provinsi. Pemerintah memilki tugas untuk memberikan simulasi terhadap kasus ini dengan memberikan penyuluhan kepada anak-anak sejak dini, terutama tentang masalah lem Aibon. Terlepas dari itu juga, orangtua hendaknya ikut andil menangani anak-anaknya, dengan memberikan perhatian lebih terhadap kegiatan sosial anak. Agar ia tidak masuk dalam pergaulan yang salah terutama dunia narkoba.

Dari kasus diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa narkoba bisa didapatkan dari manapun asalkan mampu memberikan sensasi bagi pemakainya. Pemakiannya tak mengenal umur. Bahkan anak-anak pun semakin terjeret masalah narkoba yang dianggap biasa. Faktornya adalah karena coba-coba. Aibon merupakan bahan coba-coba yang tepat dilakukan anak-anak masa kini karena murah dan praktis didapatkan. Pencegahan yang terbaik adalah dengan memberikan perhatian lebih kepada sang anak serta dengan memberikan pengetahuan bahayanya menghirup Aibon. Menghadirkan lingkungan sosial yang tepat dapat membantu seorang anak menjauhi dari dunia ini. Pengaruh dari teman bermain adalah faktor terbesar. Sehingga diharapakan orangtua mampu melihat dan mengenali teman bermainnya secara intensif dan penuh dengan pengamana.


Comments
0 Comments

0 komentar:

Recent Comments

followers

About Me